Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate menerima dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah, fidyah, dan wakaf tunai Anda kepada yang berhak. Informasi lebih lanjut hubungi WA Center +62 812-4852-7607

Sudah Rajin Ibadah Tapi Suka Bingung, Kok Bisa?


Oleh: Arief Hanafi*

Bila kita amati, banyak orang yang rajin beribadah, melakukan kewajiban agama seperti shalat, puasa, dan zakat dan ibadah lainnya, tapi merasa bingung bukan main atau bahkan terjebak dalam masalah hidup sehari-hari

Lihatlah, saudara kita ada yang sudah hijrah ngaji dan bahkan dikatakan aktivis dakwah, tapi masih merokok, suka ngegosip, suka main game yang sia-sia, nongkrong tak produktif atau riya dan ujub dalam beramal, dan masih hal sia-sia lainnya. 

Mengapa hal ini bisa terjadi? Padahal, secara spiritual, mereka sudah melaksanakan kewajiban agama dengan baik.

Hidupkan Nurani dan Nalar

Hal ini karena kita tidak fungsikan hati dan akal nalar berfikir secara rasional, sehingga belum mampu menerapkan nilai prinsip ajaran agama dalam aspek praktis kehidupan. Dengan kata lain, kita masih butuh ilmu tentang urusan dunia. 

Apalagi ilmu agama, tidak ada kompromi untuk tidak mempelajari dan mengamalkannya, wajib bagi setiap muslim, (HR. Ibnu Majah no. 224).

Nabi SAW juga mengatakan kepada sahabatnya yang merupakan perwakilan dari seluruh ummat manusia, bahwa "Antum a'lamu bi umurid dunyakum" Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian" (HR. Muslim). Artinya bahwa untuk urusan dunia pun ada ilmunya. 

Secara rasional, ibadah bertujuan untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah, namun kehidupan sehari-hari memerlukan ilmu dan keterampilan dalam mengurus segala hal ihwal yang tidak hanya mengandalkan aspek spiritual. 

Ibadah membentuk akhlak, karakter dan memberikan ketenangan batin, namun untuk menghadapi tantangan hidup seperti masalah ekonomi, hubungan sosial, atau karier pekerjaan, apatahlagi urusan kelembagaan keummatan, diperlukan keterampilan praktis dan pemikiran yang rasional.

Jadi, kita ini dalam menjalankan amanah apapun, tidak cukup mengandalkan pengalaman dan perasaan tanpa ilmu, sebab itu akan melahirkan kebingungan demi kebingunan dan berujung pada kehancuran. Utamanya ilmu agama, karena di sanalah panduan dan sistem jalan hidup. 

Ilmu Agama Sistem Jalan Hidup

Ilmu membedakan antara yang benar dan yang salah, dan orang yang memiliki ilmu dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan terarah. Allah SWT menjelaskan secara tegas, "Katakanlah: 'Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?"(QS. Az-Zumar: 9).

Untuk itu, pentingnya ilmu sebelum amal. Ilmu dan keterampilan merupakan aspek penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Tanpa ilmu yang memadai, seseorang bisa terjebak dalam kebingungannya dalam membuat keputusan, menyelesaikan masalah, dan mengelola berbagai tantangan hidup. 

Dan, ilmu agama memainkan peran krusial sebagai panduan hidup yang memberikan arahan moral, etika, dan prinsip-prinsip yang membentuk tindakan dan perilaku sehari-hari.

Ilmu agama berfungsi memberikan kita sistem nilai yang jelas untuk membuat keputusan, berperilaku, dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Tanpa ilmu, seseorang akan kehilangan arah dalam menghadapi ujian hidup. 

Dengan ilmu agama yang kokoh, seseorang tidak hanya dapat menjaga ketenangan batin tetapi juga dapat menghadapi setiap persoalan hidup dengan bijaksana dan penuh keadilan.

Ilmu agama adalah fondasi yang mengarahkan kita untuk menjalani kehidupan yang baik, adil, dan harmonis, serta dapat menuntun kita untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

*Penulis adalah pecinta ilmu, pelayan ummat