Oleh: Arief Hanafi
Menulis bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, baik untuk mengekspresikan ide/gagasan, berbagi pengetahuan, atau hanya untuk hobi.
Menulis seharusnya tidak terasa seperti beban berat atau tugas yang rumit. Justru, menulis bisa semudah Anda bercerita. Sama seperti ketika kita menceritakan pengalaman atau ide kepada teman, menulis juga bisa dilakukan dengan cara yang ringan dan menyenangkan.
Kunci utamanya adalah membayangkan bahwa Anda sedang berbicara langsung dengan pembaca, bukan menulis untuk sekadar memenuhi kewajiban. Jika Anda bisa bercerita dengan lancar, maka menulis pun akan menjadi hal yang lebih mudah.
Sebagai contoh, banyak penulis sukses yang memulai karier mereka dengan menulis secara alami, tanpa terlalu memikirkan aturan baku. Misalnya, Andrea Hirata, yang menulis Laskar Pelangi berdasarkan kisah hidupnya di Belitung.
Andrea tidak menulis untuk menjadi terkenal atau mengikutsertakan dirinya dalam kompetisi menulis, tetapi karena ia ingin bercerita tentang masa kecilnya dan semangat hidup yang ia alami.
Dengan gaya menulis yang sederhana dan penuh emosi, bukunya menjadi fenomenal dan menginspirasi banyak orang. Kisah Andrea menunjukkan bahwa menulis bisa bermula dari kebutuhan untuk berbagi cerita, bukan semata-mata untuk tujuan tertentu.
Contoh lainnya adalah penulis fenomenal, Habiburrahman El Shirazy dikenal dengan karyanya Ayat-Ayat Cinta, sebuah novel yang mengangkat tema cinta, agama, dan budaya dalam konteks kehidupan mahasiswa. Buku ini tidak hanya sukses secara komersial tetapi juga menginspirasi banyak pembaca untuk lebih memahami arti cinta dalam pandangan agama Islam.
Karya-karya Habiburrahman lainnya, seperti Ketika Cinta Bertasbih, juga mendapatkan sambutan yang sangat positif dari pembaca di Indonesia. Dan, masih sederet penulis muda Indonesia yang berhasil. Jadi, tidak usah kita ambil contoh sampai pada level Ulama, terlalu tinggi.
Sehingga menulis semudah bercerita adalah proses yang menyenangkan dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Anda hanya perlu menyisihkan waktu untuk menulis dengan hati, berbagi pengalaman, dan tidak terlalu khawatir dengan kesempurnaan.
Ketika Anda mulai merasa nyaman dengan menulis seperti bercerita, maka ide-ide pun akan mengalir dengan mudah, dan tulisan Anda akan memiliki kekuatan yang mampu menggerakkan pembaca.
Jadi, kesimpulanya setelah membaca tulisan ini, ambil pena dan kertas, ponsel atau laptop mulailah menulis hari ini, seperti Anda sedang bercerita kepada teman dekat. Semoga!
*)Penulis adalah pecinta ilmu, pelayan ummat