Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate menerima dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah, fidyah, dan wakaf tunai Anda kepada yang berhak. Informasi lebih lanjut hubungi WA Center +62 812-4852-7607

Mau Abadi Dirimu? Menulislah!


Oleh: Ibnu Hanafi

Pernahkah kita berpikir, bagaimana cara seseorang tetap dikenang meski telah lama tiada? Ternyata, ada cara yang sangat sederhana dan tak memerlukan alat canggih untuk itu: menulis! 

Ya, menulis adalah salah satu cara paling efektif untuk membuat jejak diri tetap abadi, bahkan lebih lama daripada yang kita bayangkan.

Menulis bukan hanya tentang mencurahkan kata-kata di atas kertas. Menulis adalah cara kita berbagi pikiran, pengalaman, dan gagasan yang dapat hidup lebih lama dari kita. Buku, artikel, puisi, atau bahkan catatan harian yang kita buat, bisa bertahan selama bertahun-tahun, bahkan ratusan tahun, dan dibaca oleh generasi berikutnya.

Kenapa menulis bisa membuat kita abadi? Karena tulisan memiliki kekuatan untuk melintasi waktu dan ruang. Apa yang kita tulis bisa menginspirasi, memberi pelajaran, atau bahkan mengubah cara pandang orang lain terhadap sesuatu, sehingga berubah hidup untuk lebih baik. 

Lihat saja para penulis besar di dunia, seperti Ulama, Imam Syafi'i, Imam Bukhari, Buya Hamka, Mohammad Natsir, ust. Abdullah Said atau Soekarno dan lainnya. Mereka sudah lama wafat, tetapi karya-karya mereka tetap hidup dan relevan hingga kini. Karya-karya mereka masih dibaca, meninspirasi dan bermanfaat oleh banyak orang di seluruh dunia.

Namun, menulis juga tidak harus selalu tentang menciptakan karya monumental. Terkadang, sebuah tulisan yang sederhana, seperti surat kepada orang yang kita cintai atau catatan kecil tentang pengalaman hidup, bisa sangat berarti. 

Tulisan kita bisa menjadi warisan yang memberikan pengaruh jangka panjang kepada orang lain, meskipun hanya satu kalimat yang tertulis.

Menulis juga memberi kesempatan bagi kita untuk mengingatkan diri sendiri tentang perjalanan yang telah kita tempuh. Apa yang kita alami, pelajaran yang kita ambil, dan cara kita tumbuh. Itu semua bisa terekam dalam tulisan, menjadi saksi hidup bagi siapa pun yang ingin tahu lebih banyak tentang diri kita.

Jadi, apakah Anda ingin abadi? Mulailah menulis! Tak perlu menunggu waktu yang tepat atau tema besar. Cukup mulai dengan satu kalimat, dan biarkan tulisan Anda membawa jejak langkah Anda ke dalam dunia yang lebih luas. Siapa tahu, suatu saat nanti, tulisan Anda akan menjadi warisan yang menginspirasi generasi mendatang.

Abadikan dirimu dalam kata-kata, dan biarkan dunia mengenalmu lebih lama.

*Penulis adalah pecinta ilmu, pelayan ummat